Kandidat Doktor Filsafat Universitas Gajah Mada (UGM), Muhammad Yunus didaulat menjadi narasumber Bedah Buku Filosofi Teras yang dilaksanakan oleh Iqro’ Community bertempat di Aula STAI Bumi Silampari Lubuklinggau (Sabtu, 25/5/2024).
Muhammad Yunus, yang juga merupakan Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama STAI Bumi Silampari Lubuklinggau mengatakan bahwa konteks buku “Filosofi Teras” ditulis berdasarkan pengalaman pribadi penulisnya (kemendungan, kesedihan, depresi, dan lain lain).
“Pada alinea ke-9 di bagian pengantar, penulisnya menuliskan bahwa semasa pengobatan dengan psikiater, di sebuah tokoh buku dirinya menemukan buku berjudul How to be Stoic karya Massimo Pigluici,” ujar Muhammad Yunus.
Efek Stoic begitu positif bagi Henry. Perasaan khawatir menurut Henry bukan hanya dialami dirinya melainkan juga terjadi pada orang lain.
Hal ini mendorongnya untuk membagikan pengalaman tersebut yang tertuang dalam karyanya “Filosofi Teras”
Efek Stoic Dasar Penyusunan Buku Filosofi Teras, Berikut Penjelasan Muhammad Yunus Kandidat Doktor Filsafat UGM
Muhammad Yunus (Foto : dok. Iqra’ Community)
Muhammad Yunus (Foto : dok. Iqra’ Community)
LUBUKLINGGAU, inilahkito.com – Kandidat Doktor Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM), Muhammad Yunus didaulat menjadi narasumber Bedah Buku Filosofi Teras yang dilaksanakan oleh Iqro’ Community bertempat di Aula STAI Bumi Silampari Lubuklinggau (Sabtu, 25/5/2024).
Muhammad Yunus, yang juga merupakan Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama STAI Bumi Silampari Lubuklinggau mengatakan bahwa konteks buku “Filosofi Teras” ditulis berdasarkan pengalaman pribadi penulisnya (kemendungan, kesedihan, depresi, dan lain lain).
“Pada alinea ke-9 di bagian pengantar, penulisnya menuliskan bahwa semasa pengobatan dengan psikiater, di sebuah tokoh buku dirinya menemukan buku berjudul How to be Stoic karya Massimo Pigluici,” ujar Muhammad Yunus.
Setelah membaca Filsafat Stoic, Henry mengalami pencerahan dan merasa menemukan “terapi obat.”
Efek Stoic begitu positif bagi Henry. Perasaan khawatir menurut Henry bukan hanya dialami dirinya melainkan juga terjadi pada orang lain.
Hal ini mendorongnya untuk membagikan pengalaman tersebut yang tertuang dalam karyanya “Filosofi Teras.”
Adapun isi buku “Filosofi Teras” terdiri dari 13 bab.
Bab I Survey Khawatir Nansional
Bab II Sebuah Filosofi yang Realistis
Bab III Hidup Selaras dengan alam
Bab IV Dikotomi kendali
Bab V Mengendalikan Interpretasi & Persepsi
Bab VI Memperkuat Mental
Bab VII Hidup di Antara orang yang Menyebalkan
Bab VIII Menghadapi Kesusahan dan Musibah
Bab IX Menjadi Orang Tua
Bab X Citizen The World
XI Tentang Kamtian
XII Penutup
XIII Mempraktikkan Filosofi Teras
Dalam Bab I Survey Khawatir Nansional berisi tentang hasil survey Henry menyatakan 63 % responden khawatir tentang hidupya.
The Cost of Worryng; menghabiskan energy dan pikiran, menghabiskan waktu dan uang, mengganggu kesehatan tubuh.(Ferry Isrop)