MUSI RAWAS – KPU Kabupaten Musi Rawas (MURA) Provinsi Sumatera Selatan (SUMSEL) saat wartawan Bintang Nusantara com ingin Berkoordinasi terkait pemberitaan yang beredar negative mengenai perekrutan PPK Kecamatan namun ketua KPU Musi Rawas disinyalir tebang pilih dalam menerima tamu,
Pasalnya Selasa 27 desember 2022 sekitar pukul 11.00 Wib, saat awak media ingin menayakan keberadaan ke Lima Komisioner KPU terutama ketua Anasta Tias, untuk konfirmasi salah satu petugas keamanan Abdul Somad menjelaskan bahwa tidak ada komisioner yang hadir, “Semua komisioner tidak berada dikantor dan ada yang DL, luar kota,” ungkap Abdul Somad.
Namun jarak beberapa menit ada dua orang satu laki laki dan perempuan,menelepon di depan ruang jaga,dan berhasil untuk bertemu dengan ketua KPU Anasta Tias, disinyalir kedua orang tersebut wartawan,
Kemudian dengan rasa kecewa sekitar pukul 12.30 Wib Ketua KPU Musi Rawas baru menjawab ke Whats App,”Ke ruangan aku jadi sekarang Mas,” ungkap singkat dengan wartawan dan berhasil menemu Anasta Tias
Lalu saat ditanya mengenai perekrutan Panitia Pemilu Kecamatan (PPK) 2022. Mulai dari dugaan kecurangan, hingga dugaan uang pelicin untuk lolos jadi anggota PPK,
Bahkan, informasi yang beredar untuk bisa menjadi anggota PPK, harus bayar hingga Rp35 juta,
“Intinya kami tidak tahu menahu,” kata Anas,
Anas juga menjelaskan bahwa semua proses dan tahapan rekrutmen PPK, yang berlangsung pada 20 November sampai dengan 16 Desember 2022 lalu itu, telah sesuai Peraturan KPU dan pedoman atau petunjuk teknis (juknis) yang ada.
Begitu juga dalam proses tes tertulis atau CAT dan hasil tes wawancara, diklaim telah berpedoman pada juknis SK KPU RI 534 tahun 2022.
“Kami telah mengumumkan hasil-hasil dari semua tahapan tersebut ke masyarakat umum melalui laman Media Sosial KPU dan papan pengumuman di Kantor KPU Kabupaten Musi Rawas,
Anas merincikan ada beberapa dinamika terjadi misalnya, ada salah satu calon PPK dari Kecamatan Tuah Negeri, Kabupaten Musi Rawas yang nilainya tertinggi saat tes CAT tapi hasil wawancara tidak ada namanya di 10 besar PPK.
Proses wawancara adalah memiliki indikator yang berbeda dengan proses CAT. “Pada saat wawancara kita menggali sedetail mungkin baik itu pengalaman dalam penyelengaraan pemilu, ataupun tentang muatan lokal, sehingga pada sesi wawancara menghasilkan nilai tersendiri,” jelasnya diruangan kerja.(Ferry)